Meskipuntradisi Kristen kerap menyebutkan bahwa para rasul berjumlah dua belas orang, para penulis Injil mencatat orang yang sama dengan nama yang berbeda sehingga ada nama rasul yang disebut dalam satu Injil tetapi tidak Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus
3 Bergosip. Bergosip nyatanya memang menjadi hal yang cukup sulit untuk dihindari apalagi ketika sedang kumpul bersama keluarga. Banyaknya anggota malah seringkali membuat semakin seru gosip itu sendiri. Sayangnya, bergosip merupakan hal yang tidak baik dan sebaiknya sikap ini tidak kamu lakukan saat berkumpul dengan keluarga.
Kiev Rudal Rusia menghantam ibu kota Ukraina, menyerang setidaknya dua bangunan tempat tinggal dan menewaskan satu orang. Serangan terjadi di saat para pemimpin negara maju berkumpul di Eropa
Kinipemerintah melarang warga berkumpul lebih dari dua orang, baik di tempat umum maupun di dalam ruangan. Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkannya Minggu kemari (29/3), sekaligus mengubah aturan sebelumnya yang masih membolehkan warga berkumpul sampai 10 orang. tidak boleh lebih dari satu orang. Berapa dendanya? Di negara bagian
Harianjogjacom, SLEMAN —Kekerasan jalanan di Sleman menelan korban. Pada malam sebelum Lebaran, penganiayaan yang melibatkan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) mengakibatkan satu orang terluka luka dan satu korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Koordinator Lapangan Forum Jogja Rembug (FJR) macan Merapi, Heri
SunanIbnu Majah hadis nomor 1302 Telah menceritakan kepada kami Jubarah bin Al Mughallis berkata, telah menceritakan kepada kami Mindal bin Ali dari Abdul Aziz bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Dua hari raya terkumpul menjadi satu pada masa Rasulullah ﷺ, Rasulullah ﷺ kemudian shalat bersama orang-orang, lalu bersabda:
HampirSatu dari Dua Orang dengan Kontak atau Ada Gejala di Tes Swab PCR Positif Covid-19 Banyak yang mencari celah untuk tetap dapat berliburan dan berkumpul. Dengan bangganya memamerkan kehidupan layaknya COVID-19 tiada saling berangkulan dan tanpa menggunakan masker. Zona keramaian berhamburan, bahkan perkumpulan di Ancol tampakannya
JRK86.
Hukum Berkumpul Untuk Berdoa Dan Membaca Al-Qur’anحكم التجمع للدعاء وقراءة القرآن[ Indonesia - Indonesian - إندونيسي ]Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajidمحمد صالح المنجدPenterjemah موقع الإسلام سؤال وجواب تنسيق موقع islamhouse2013 - 1434Hukum Berkumpul Untuk Berdoa Dan Membaca Al-Qur’anDi surau khusus kampus kami, sekelompok orang melakukan perkumpulan duduk dan berdoa. Dimana AL-Qur’an dibagi ke beberapa orang yang hadir, dan masing-masing diantara mereka membaca juz pada waktu bersamaan. Sampai selesai bacaan mushaf secara sempurna. Kemudian mereka melakukan doa dengan tujuan tertentu seperti keberhasilan dalam ujian. Apakah cara seperti ini ada dalam agama? Tolong jawaban anda disertai dengan dalil dari Al-Qur’an, sunnah dan ijma’ para ulama’ ini mengandung dua point,Pertama, hukum berkumpul untuk membaca Al-Qur’an. Dimana orang yang hadir mengambil satu juz dari Al-Qur’an pada waktu yang sama sampai masing-masing menyelesaikan juz yang bersamanya. jawaban akan hal ini, telah ada dalam fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 2/4800, teksnya berikut ini, "Yang pertama, berkumpul untuk membaca Al-Qur’an, mempelajarinya dimana salah satu diantara mereka membaca sementara yang lainnya mendengarkan. Dan mereka saling belajar dari apa yang dibacanya dan memahami artinya, termasuk dianjurkan dan kedekatan yang Allah cintai. Serta dibalas dengan kebaikan nan luas. Telah diriwayatkan oleh Muslim di shohehnya dan Abu Dawud dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu sesungguhnya Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda ما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله يتلون كتاب الله ويتدارسونه بينهم إلا نزلت عليهم السكينة ، وغشيتهم الرحمة وحفتهم الملائكة وذكرهم الله فيمن عنده “Tidaklah suatu kaum berkumpul diantara rumah-rumah Allah sambil membaca Kitabullah, dan saling mempelajari diantara mereka. Kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, dan diberikan rahmat serta malaikat akan menaunginya. Dan mereka akan diingat disisi Allah.”Doa setelah hataman Al-Qur’an juga dianjurkan. Cuma tidak terus menerus dan tidak dilanggengkan dengan bacaan tertentu seperti sunnah yang harus diikutinya. Karena hal itu tidak ada dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam. Akan tetapi dilakukan oleh sebagian para shahabat radhiallahu’anhum. Begitu juga undangan bagi yang hadir untuk makan-makan, hal itu tidak mengapa selagi tidak dijadikan kebiasaan setelah membaca Al-Qur’an.Kedua, pembagian beberapa juz dari Al-Qur’an kepada orang yang hadir di perkumpulan dan masing-masing membacanya bagian dari Al-Qur’an, hal itu tidak termasuk menghatamkan Al-Qur’an pada masing-masing diantara mereka. Sementara niatan bacaan mereka untuk mengambil barokahnya saja, termasuk kurang. Karena bacaan bisa untuk mendekatkan kepada Allah, menghafal Al-Qur’an, mentadaburi dan memahami hukumnya, mengambil pelajaran, mendapatkan pahala serta melatih lisan untuk membacanya. Dan faedah-faedah lainna selain itu. Wabillahi taufiq.” SelesaiKedua,Keyakinan bahwa perbuatan ini berkumpul untuk tilawah Al-Qur’an seperti metode yang disebutkan ada dampak dikabulkannya doa, hal ini yang kami tidak mengetahui dalilnya, maka hal itu tidak dianjurkan. Dikabulkannya doa ada beberapa sebab yang telah diketahuinya. Sebagaimana tertolakknya doa juga ada penghalang yang telah diketahuinya. Selayaknya orang yang berdoa melakukan sebab-sebab agar dikabulkan dan menjauhi penghalangnya dengan berprasangka baik kepada Tuhannya. Karena Allah sesuai dengan persangkaan Tuhannya. Silahkan melihat soa. 513.Perhatian Dalil diminta bagi orang yang telah menetapkan masalah-masalah agama, kalau tidak. Maka asal dari ibadah itu dilarang, sampai ada ketetapan dalil syar’i. sebagaimana hal itu telah ditetapkan oleh ahli ilmu. Dari sini, maka dalil tidak dianjurkannya keyakinan itu adalah tidak adanya dalil yang menunjukan tidak diperbolehkannya hal
Pertanyaan Jawaban Doa bersama merupakan bagian penting dari hidup bergereja, sama halnya dengan beribadah, doktrin yang benar, perjamuan kudus dan persekutuan. Gereja mula-mula berkumpul secara rutin untuk bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, memecahkan roti dan berdoa bersama Kisah Rasul 242, dimulai sejak setelah Yesus bangkit Kisah Rasul 114 dan berlanjut terus hingga hari ini. Ketika kita berdoa bersama dengan orang-orang percaya lainnya, pengaruhnya sangatlah positif. Doa bersama membangun dan menyatukan kita dalam iman yang satu. Roh Kudus yang sama, yang berdiam dalam setiap orang percaya, menyebabkan hati kita bersukacita saat kita mendengar pujian kepada Allah dan Juruselamat; merajut dan menyatukan kita dalam ikatan yang unik yang tidak ditemukan di tempat lain. Bagi mereka yang kesepian dan bergumul dengan beban kehidupan, mendengarkan orang mengangkat mereka ke tahta anugerah memberi semangat yang besar. Mendoakan mereka juga membangun kasih dan perhatian terhadap orang lain. Doa bersama juga mengajar orang-orang yang baru percaya bagaimana berdoa dan membawa mereka kepada persekutuan yang intim dalam tubuh Kristus. Pada saat bersamaan, doa bersama hanyalah merupakan refleksi dari hati orang-orang yang ambil bagian. Dengan rendah hati, kita datang kepada Allah Yakobus 410, dalam kebenaran Mazmur 14518, dan ketaatan 1 Yohanes 321-22, dengan ucapan syukur Filipi 46 dan keyakinan Ibrani 416. Sayangnya, doa bersama dapat pula menjadi sarana bagi mereka yang kata-katanya bukan ditujukan pada Allah, tapi pada para pendengar mereka. Dalam Matius 65-8 Yesus memperingatkan kita untuk berhati-hati dengan dengan sikap semacam itu, saat mengingatkan kita untuk tidak bersikap pamer dan bertele-tele atau munafik dalam doa-doa kita, namun berdoa secara sendiri di dalam kamar untuk menghindari cobaan semacam itu. Tidak ada ayat di dalam Alkitab yang mengindikasikan bahwa doa bersama itu “lebih berkuasa” dibanding dengan doa pribadi dalam hal menggerakkan tangan Allah. Terlalu banyak orang Kristen yang menyamakan doa dengan “mendapatkan sesuatu dari Tuhan,” dan doa bersama pada umumnya menjadi kesempatan untuk mengutarakan daftar permintaan kita. Doa yang Alkitabiah memiliki banyak sisi, termasuk keinginan untuk masuk ke dalam persekutuan yang intim dengan Allah yang kudus, sempurna dan adil. Allah bersedia mencondongkan telingaNya kepada ciptaanNya membuat pujian dan penyembahan dinyatakan dengan berlimpah Mazmur 274; 631-8, menghasilkan penyesalan dan pengakuan yang tulus Mazmur 51; Lukas 189-14, melahirkan ucapan syukur Filipi 46; Kolose 112, dan membuahkan doa syafaat yang sungguh-sungguh untuk orang-orang lain 2 Tesalonika 111; 216. Permohonan doa tidak ditemukan dalam doa-doa Paulus atau Yesus, kecuali saat mereka mengutarakan apa yang menjadi keinginan mereka, tapi selalu dalam ketaatan pada kehendak Allah Matius 2639; 2 Korintus 127-9. Dengan demikian, doa itu adalah upaya manusia bekerja sama dengan Allah untuk menggenapi rencanaNya, dan bukannya berusaha mengarahkan Dia kepada keinginan kita. Saat kita membuang keinginan kita sendiri dan tunduk kepada Dia yang mengetahui keadaan kita lebih dari kita sendiri, yang “mengetahui apa yang kamu perlukan sebelum kamu minta kepadaNya Matius 68, doa kita mencapai tingkat yang tertinggi. Karena itu, doa yang dinaikkan dalam ketaatan kepada kehendak Ilahi selalu dikabulkan, baik didoakan oleh satu orang atau oleh seribu orang. Di sinilah terletak kuasa doa yang sebenarnya. Pemikiran bahwa doa bersama lebih dapat menggerakkan Tuhan pada umumnya berasal dari salah penafsiran terhadap Matius 1819-20, “Dan lagi Aku berkata kepadamu Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."” Ayat-ayat ini berasal dari bagian yang lebih luas yang berbicara mengenai prosedur yang harus diikuti dalam hal disiplin gereja terhadap anggota gereja yang berdosa. Menafsirkan ayat ini sebagai kesempatan bagi orang-orang percaya untuk meminta apa saja yang mereka sepakati, tidak peduli itu berdosa atau bodoh, bukan saja tidak sesuai dengan konteks mengenai disiplin gereja, namun juga bertentangan dengan ayat-ayat lain dari Alkitab, khususnya yang berhubungan dengan kedaulatan Allah dan berbagai perintah supaya orang-orang percaya tunduk pada kehendakNya, dan bukan sebaliknya. Selain itu, percaya bahwa di mana “dua atau tiga orang berkumpul” untuk berdoa maka ada kuasa ajaib yang secara otomatis ditambahkan kepada doa menjadi sesuatu yang tidak masuk akal. Pastilah Yesus hadir pada saat dua atau tiga orang berdoa, namun Dia juga hadir saat orang percaya berdoa sendirian, bahkan sekalipun orang tersebut terpisah dari orang percaya lain beribu-ribu mil jauhnya. Salah tafsir terhadap ayat-ayat ini menunjukkan mengapa penting untuk membaca dan mengerti ayat-ayat Alkitab dalam konteksnya dan dalam terang seluruh Alkitab. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah doa bersama itu sesuatu yang penting? Apakah doa bersama lebih berkuasa dari berdoa secara pribadi?
Matius 1815-20 Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka.” Demikianlah Injil Tuhan U. Terpujilah Kristus. Renungan Berdoa bersama itu amat penting. Tidak kalah pentingnya dengan doa pribadi yang juga ditekanlah oleh Yesus ketika bersabda, “Jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” Mat 66. Kali ini Yesus menegaskan pentingnya doa bersama. “Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Mat 1819-20. Doa bersama di sini, tidak hanya dimaksudkan pada perayaan-perayaan bersama di Gereja atau lingkungan dan kelompok umat lainnya, tetapi juga pada doa bersama dalam keluarga. Dengan kata lain, hendak ditegaskan bahwa berdoa bersama dalam keluarga itu sangat penting. “The family that pray together, stay together” Keluarga yang berdoa bersama, dijamin tetap utuh. Sebab, keluarga tersebut selalu bersama Tuhan yang sejak semua telah mempertemukan, mempersatukan dan memberkati mereka serta menganugerahkan anak-anak dan banyak hal lainnya. Untuk itu, baiklah kita selalu membiasakan doa bersama dalam keluarga, misalnya pada pagi hari sebelum saling berpisah untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan masing-masing. Juga pada malam hari setelah kembali berkumpul. Jangan sampai kebersamaan keluarga dalam doa terhalang oleh kesibukan dan fisik yang lelah karena justru doa itulah yang menjadi sumber daya dan kekuatan hidup. Jangan sampai pula doa bersama keluarga dirusak oleh televisi yang untuk zaman sekarang sudah tidak lagi di ruang keluarga tetapi bahkan ada di kamar masing-masing. Jangan sampai Tuhan tidak sempat singgah dalam keluarga dan hati kita karena kita terlalu sibuk “berdevosi” pada “santa Nokia, santo Samsung, santo Iphone, dll”. Jarak yang jauh antar anggota keluarga juga tidak perlu menjadi penghalang untuk doa bersama karena sudah selayaknya alat komunikasi yang ada juga kita pakai untuk mempermudah kebersamaan dalam doa pula. Doa Tuhan, berkatilah keluarga kami agar selalu bersatu padu dalam doa. Amin. Sumber
Pertanyaan Di surau khusus kampus kami, sekelompok orang melakukan perkumpulan duduk dan berdoa. Dimana AL-Qur’an dibagi ke beberapa orang yang hadir, dan masing-masing diantara mereka membaca juz pada waktu bersamaan. Sampai selesai bacaan mushaf secara sempurna. Kemudian mereka melakukan doa dengan tujuan tertentu seperti keberhasilan dalam ujian. Apakah cara seperti ini ada dalam agama? Tolong jawaban anda disertai dengan dalil dari Al-Qur’an, sunnah dan ijma’ para ulama’ salaf. Teks Jawaban ini mengandung dua point, Pertama, hukum berkumpul untuk membaca Al-Qur’an. Dimana orang yang hadir mengambil satu juz dari Al-Qur’an pada waktu yang sama sampai masing-masing menyelesaikan juz yang bersamanya. jawaban akan hal ini, telah ada dalam fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 2/4800, teksnya berikut ini, "Yang pertama, berkumpul untuk membaca Al-Qur’an, mempelajarinya dimana salah satu diantara mereka membaca sementara yang lainnya mendengarkan. Dan mereka saling belajar dari apa yang dibacanya dan memahami artinya, termasuk dianjurkan dan kedekatan yang Allah cintai. Serta dibalas dengan kebaikan nan luas. Telah diriwayatkan oleh Muslim di shohehnya dan Abu Dawud dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu sesungguhnya Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda ما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله يتلون كتاب الله ويتدارسونه بينهم إلا نزلت عليهم السكينة ، وغشيتهم الرحمة وحفتهم الملائكة وذكرهم الله فيمن عنده “Tidaklah suatu kaum berkumpul diantara rumah-rumah Allah sambil membaca Kitabullah, dan saling mempelajari diantara mereka. Kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, dan diberikan rahmat serta malaikat akan menaunginya. Dan mereka akan diingat disisi Allah.” Doa setelah hataman Al-Qur’an juga dianjurkan. Cuma tidak terus menerus dan tidak dilanggengkan dengan bacaan tertentu seperti sunnah yang harus diikutinya. Karena hal itu tidak ada dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam. Akan tetapi dilakukan oleh sebagian para shahabat radhiallahu’anhum. Begitu juga undangan bagi yang hadir untuk makan-makan, hal itu tidak mengapa selagi tidak dijadikan kebiasaan setelah membaca Al-Qur’an. Kedua, pembagian beberapa juz dari Al-Qur’an kepada orang yang hadir di perkumpulan dan masing-masing membacanya bagian dari Al-Qur’an, hal itu tidak termasuk menghatamkan Al-Qur’an pada masing-masing diantara mereka. Sementara niatan bacaan mereka untuk mengambil barokahnya saja, termasuk kurang. Karena bacaan bisa untuk mendekatkan kepada Allah, menghafal Al-Qur’an, mentadaburi dan memahami hukumnya, mengambil pelajaran, mendapatkan pahala serta melatih lisan untuk membacanya. Dan faedah-faedah lainna selain itu. Wabillahi taufiq.” Selesai Kedua, Keyakinan bahwa perbuatan ini berkumpul untuk tilawah Al-Qur’an seperti metode yang disebutkan ada dampak dikabulkannya doa, hal ini yang kami tidak mengetahui dalilnya, maka hal itu tidak dianjurkan. Dikabulkannya doa ada beberapa sebab yang telah diketahuinya. Sebagaimana tertolakknya doa juga ada penghalang yang telah diketahuinya. Selayaknya orang yang berdoa melakukan sebab-sebab agar dikabulkan dan menjauhi penghalangnya dengan berprasangka baik kepada Tuhannya. Karena Allah sesuai dengan persangkaan Tuhannya. Perhatian Dalil diminta bagi orang yang telah menetapkan masalah-masalah agama, kalau tidak. Maka asal dari ibadah itu dilarang, sampai ada ketetapan dalil syar’i. sebagaimana hal itu telah ditetapkan oleh ahli ilmu. Dari sini, maka dalil tidak dianjurkannya keyakinan itu adalah tidak adanya dalil yang menunjukan tidak diperbolehkannya hal itu. Wallahua’lam.
satu dua orang berkumpul